Haha lagi asik searching eh nemu
artikel, gini ni.. ‘Why Do Women Love Drama?’ Hmm abis baca, jadi merenung
sesaat gue, jgn² gue jg
termasuk lagi
Memang, kebanyakan perempuan tidak
sadar kalau mereka sering bertingkah seperti drama queen. Biasanya nih, drama
dimunculkan dalam bentuk berpura-pura tenang tapi sikapnya menunjukkan
sebaliknya, membesar-besarkan masalah, mengungkit kesalahan-kesalahan yang
sudah lewat, menyambung-nyambungkan situasi atau fakta (yang kadang sebenarnya
nggak nyambung), dan yang biasanya paling ampuh adalah mengalah dengan sengaja
agar pihak lain merasa bersalah.
Kalau mau ditelisik dan dibongkar
mengapa karakter mereka bisa semacam itu, rasanya butuh berabad-abad. Sigmund
Freud si ahli psikoanalisis saja menyerah. Penelitian lebih dari 30 tahun yang
dia lakukan untuk membongkar karakter perempuan cuma menghasilkan kesimpulan
kalau perempuan ‘memang terlalu rumit untuk dimengerti’. Yeah, tapi setidaknya
ada beberapa yang bisa kita ambil dari pengalaman itu untuk mengerti sedikit
saja karakter mereka
Bisa jadi, tiap co bertanya². ‘ngapa sih kelakuan ce itu sok kayak di sinetron? Atau drama dsb? Masalah kecil
dibesar-besarkan. Nggak sms/ jarang telp, dibilang udah nggak sayang. Sering
bgt ngungkit. Kamu sayang aku gk?/ Bener kamu gk duain aku? Semua jadi seperti
drama. Huffthh… Tapi jangan coba-coba
tanya itu pada pacarmu, karena bisa jadi dia akan menjawab: “Drama??! Apa maksud
kamu? Aku udah cape… Kamu sama sekali nggak mau ngertiin aku. Sama aja kayak
yang laen… Setelah semua yang aku lakuin ke kamu, kamu cuma anggap aku Drama
Queen??? Oh my God! Jangan asal nge-judge orang! Denger baik-baik ya… Aku
paling anti drama!!!” Hihihihi......
1. Pada dasarnya, drama membuat
perempuan merasa penting. Ayo, putar lagi memorimu, bagaimana sejarah setiap
dramatisasi konflik yang terjadi selama ini? Biasanya para perempuan akan
membuat seolah-olah pacarnya tidak lagi membuatnya merasa menjadi bagian
penting. Kemungkinan besar dia akan mengungkit hal-hal seperti telat jemput,
jarang kasih kabar, tidak bisa ambil hati orangtuanya, atau lebih mementingkan
teman-teman. Huftth, sebenarnya sih hal itu sendiri tidak sebegitu penting
dibandingkan dengan apa yang dia simpulkan dalam hati, “Huhuhu...dia
berubah…dia jenuh…aku sama sekali udah nggak penting lagi buat diaaaaa!”
2. Drama membuat perhatian para
perempuan teralihkan dari kesalahan mereka sendiri. Yayaya…tentu saja mereka
jadi lupa karena mereka terlalu sibuk mengamati kesalahan pacarnya (setidaknya
kesalahan versi mereka). Ada pepatah mengatakan “A woman’s problem is her
insecurity, while a man’s is his immaturity.” Jadi untuk dapat menciptakan
ilusi seolah-olah aman (secure) dan tidak bermasalah, ia menuding-nuding
perilaku ketidakdewasaan sang pasangan dan curhat habis-habisan tentang
kelakuan pacarnya itu dengan teman-temannya. Nah lhooo…
3. Mungkin ini adalah alasan paling
kuat. Drama adalah mekanisme pertahanan paling ampuh ketika mereka sudah merasa
terpojok. Terkesan cuma stereotip sih, tapi biasanya semakin lama berada dalam
sebuah hubungan asmara, kemampuan problem-solving seorang wanita semakin
menurun dibandingkan sebelum era hubungan tersebut. Istilah sederhananya sih: manja.
Jadi saat ia merasa terpojok dan kebingungan menghadapi sesuatu, daripada duduk
diam merasa bodoh karena tidak bisa memikirkan solusi, ia mengalihkan energinya
dalam sebuah pelampiasan drama emosional yang meledak-ledak, dengan harapan
orang lain bersedia memperbaiki keadaan untuknya. Tahu dong siapa orang yang
kira-kira dimaksud?
4. Terakhir, drama merupakan
kesempatan baginya untuk menguji sang pasangan. Sedalam apa sih cintanya?
Seserius apa sih dia pada hubungan ini? Kalau para lelaki bisa merespon dengan
menunjukkan kualitas sebagai pria yang stabil dan kuat, barulah mereka merasa
memiliki area nyaman untuk bersandar dan mempercayakan seluruh hidup pada
pacarnya.
Yaaa…kalau memang serius dengan
hubungan dengannya (walaupun dia tipe Drama Queen), ada baiknya setiap drama
dihadapi dengan tenang, dan usahakan untuk meredam emosinya yang meledak-ledak
dengan membuktikan bahwa situasi tidak segawat yang ia pikirkan. There are so
many ways to solve the problem. Tapi.. kalau kamu – para pria - punya
kecenderungan untuk tidak tahan dengan perempuan model drama queen, hmm…
rasanya mulai sekarang harus dipikirkan untuk mencari yang lain… Hohoho…
0 komentar:
Posting Komentar