Sabtu, 21 Januari 2012

women nd drama?


Haha lagi asik searching eh nemu artikel, gini ni.. ‘Why Do Women Love Drama?’ Hmm abis baca, jadi merenung sesaat gue, jgn² gue jg termasuk lagi http://www.emocutez.com  
Gini nih intinya .
Memang, kebanyakan perempuan tidak sadar kalau mereka sering bertingkah seperti drama queen. Biasanya nih, drama dimunculkan dalam bentuk berpura-pura tenang tapi sikapnya menunjukkan sebaliknya, membesar-besarkan masalah, mengungkit kesalahan-kesalahan yang sudah lewat, menyambung-nyambungkan situasi atau fakta (yang kadang sebenarnya nggak nyambung), dan yang biasanya paling ampuh adalah mengalah dengan sengaja agar pihak lain merasa bersalah.

Kalau mau ditelisik dan dibongkar mengapa karakter mereka bisa semacam itu, rasanya butuh berabad-abad. Sigmund Freud si ahli psikoanalisis saja menyerah. Penelitian lebih dari 30 tahun yang dia lakukan untuk membongkar karakter perempuan cuma menghasilkan kesimpulan kalau perempuan ‘memang terlalu rumit untuk dimengerti’. Yeah, tapi setidaknya ada beberapa yang bisa kita ambil dari pengalaman itu untuk mengerti sedikit saja karakter mereka

Bisa jadi, tiap co bertanya². ‘ngapa sih kelakuan ce itu sok kayak  di sinetron? Atau drama dsb? Masalah kecil dibesar-besarkan. Nggak sms/ jarang telp, dibilang udah nggak sayang. Sering bgt ngungkit. Kamu sayang aku gk?/ Bener kamu gk duain aku? Semua jadi seperti drama. Huffthh…   Tapi jangan coba-coba tanya itu pada pacarmu, karena bisa jadi dia akan menjawab: “Drama??! Apa maksud kamu? Aku udah cape… Kamu sama sekali nggak mau ngertiin aku. Sama aja kayak yang laen… Setelah semua yang aku lakuin ke kamu, kamu cuma anggap aku Drama Queen??? Oh my God! Jangan asal nge-judge orang! Denger baik-baik ya… Aku paling anti drama!!!”  Hihihihi...... 

1. Pada dasarnya, drama membuat perempuan merasa penting. Ayo, putar lagi memorimu, bagaimana sejarah setiap dramatisasi konflik yang terjadi selama ini? Biasanya para perempuan akan membuat seolah-olah pacarnya tidak lagi membuatnya merasa menjadi bagian penting. Kemungkinan besar dia akan mengungkit hal-hal seperti telat jemput, jarang kasih kabar, tidak bisa ambil hati orangtuanya, atau lebih mementingkan teman-teman. Huftth, sebenarnya sih hal itu sendiri tidak sebegitu penting dibandingkan dengan apa yang dia simpulkan dalam hati, “Huhuhu...dia berubah…dia jenuh…aku sama sekali udah nggak penting lagi buat diaaaaa!”

2. Drama membuat perhatian para perempuan teralihkan dari kesalahan mereka sendiri. Yayaya…tentu saja mereka jadi lupa karena mereka terlalu sibuk mengamati kesalahan pacarnya (setidaknya kesalahan versi mereka). Ada pepatah mengatakan “A woman’s problem is her insecurity, while a man’s is his immaturity.” Jadi untuk dapat menciptakan ilusi seolah-olah aman (secure) dan tidak bermasalah, ia menuding-nuding perilaku ketidakdewasaan sang pasangan dan curhat habis-habisan tentang kelakuan pacarnya itu dengan teman-temannya. Nah lhooo…

3. Mungkin ini adalah alasan paling kuat. Drama adalah mekanisme pertahanan paling ampuh ketika mereka sudah merasa terpojok. Terkesan cuma stereotip sih, tapi biasanya semakin lama berada dalam sebuah hubungan asmara, kemampuan problem-solving seorang wanita semakin menurun dibandingkan sebelum era hubungan tersebut. Istilah sederhananya sih: manja. Jadi saat ia merasa terpojok dan kebingungan menghadapi sesuatu, daripada duduk diam merasa bodoh karena tidak bisa memikirkan solusi, ia mengalihkan energinya dalam sebuah pelampiasan drama emosional yang meledak-ledak, dengan harapan orang lain bersedia memperbaiki keadaan untuknya. Tahu dong siapa orang yang kira-kira dimaksud?

4. Terakhir, drama merupakan kesempatan baginya untuk menguji sang pasangan. Sedalam apa sih cintanya? Seserius apa sih dia pada hubungan ini? Kalau para lelaki bisa merespon dengan menunjukkan kualitas sebagai pria yang stabil dan kuat, barulah mereka merasa memiliki area nyaman untuk bersandar dan mempercayakan seluruh hidup pada pacarnya.
Yaaa…kalau memang serius dengan hubungan dengannya (walaupun dia tipe Drama Queen), ada baiknya setiap drama dihadapi dengan tenang, dan usahakan untuk meredam emosinya yang meledak-ledak dengan membuktikan bahwa situasi tidak segawat yang ia pikirkan. There are so many ways to solve the problem. Tapi.. kalau kamu – para pria - punya kecenderungan untuk tidak tahan dengan perempuan model drama queen, hmm… rasanya mulai sekarang harus dipikirkan untuk mencari yang lain… Hohoho…

0 komentar: