Minggu, 23 Desember 2012

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan// SIFAT FAAL PROTOLASMA


 SIFAT FAAL PROTOLASMA
(Laporan Praktium Fisiologi Hewan)





Oleh
Nia Wahyuningtyas
1013024049
Kelompok 4




 


 

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012

LEMBAR PENGESAHAN


NAMA                                    : NIA WAHYUNINGTYAS
NPM                                       : 1013024049
JURUSAN                               : PMIPA
FAKULTAS                            : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JUDUL PRAKTIKUM            : SIFAT FAAL PROTOPLASMA
TEMPAT PRAKTIKUM         : LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
TANGGAL                              : 29 OKTOBER 2012
 ___________________________________________________
 

I.                   PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Protoplasma merupakan substansi hidup dari sel yang mana sebagian besar  penyusun protoplasma adalah air (60%-70%). Dalam protoplasma air dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu air intra molekuler, air terikat dan air bebas. Fungsi air bagi protoplasma tidak lain tidak bukan ialah sebagai pelarut, pengangkut (transport), dan media reaksi enzimatis. Air sendiri memiliki prinsip bilamana dua molekulair dapat berinteraksi oleh gaya elektrostatik diantara muatan negatif pada atom oksigen dari suatu molekul air dan muatan positif pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis interaksi elektrostatik ini disebut ikatan hidrogen yang akan membentuk struktur kristal air yang mana bentuk kristal ini dapat terpengaruh oleh perlakuan baik atau buruk. Keunikan sifat air yang terdapat pada protoplasma sel inilah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan praktikum ini.

B.  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.         Untuk membuktikan unsur utama protoplasma adalah air
2.        Melihat perubahan bentuk kristal air dalam protoplasma sel akibat pengaruh ucapan baik atau buruk yang ditandai dengan perubahan bentuk dan struktur selnya.

__________________________________________________________



II. TINJAUAN PUSTAKA


Penomena biologis tidak terlepas dari proses kimia dan fisika begitu pula protoplasma yang memiliki sifat faal protoplasma. Komposisi  kimiawi protoplasma kurang lebih tersusun dari 36 unsur kimia diantaranya Hidrogen dan Oksigen. 
Presentase senyawa-senyawa dalam  protoplasma
Senyawa organis
Senyawa anorganis
Protein
Lipid
Karbohidrat
15
3
1
Air
Garam-garam mineral
80
1




Beaver dan  Noland, 1966.
Umumnya 80% protoplasma tersusun atas air yang merupakan senyawa penting. Air merupakan senyawa solvent dimana kebanyakan senyawa-senyawa lain larut atau terdapat bebas, saling memengaruhi. Selain itu air juga merupakan medium dimana proses kehidupan berlangsung ( Radiopoetro, 1996)

Protoplasma merupkan substansi dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang memegang peranan penting dalam proses biosintesa dan bioenergi. Sifat kimia protoplasma  membahas tentang unsur-unsur dan senyawa penyusun protoplasma, adapun senyawa-senyawa tersebut antara lain Air 78,3%, protein 15,2%, lipida 4,8%, karbohidrat 1,4%. Jumlah masing-masing senyawa tersebut bervariasi tergantung dari jenis dan umur sel. Fungsi air  ialah sebagai pelarut yang baik bagi senyawa organik maupun anorganik, sebagai medium dispersi, pelarut elektrolit, mempertinggi tegangan permukaan, membantu berlangsungnya reaksi dalam metabolisme, transportasi zat makanan. 

Antara dua molekul air dapat berinteraksi karena sifat keelektrostatisan antara muatan negatif atom oksigen dari satu molekul air dan muatan positif atom hidrogen dari molekul air lain. Interaksi ini merupakan ikatan hidrogen yang membentuk stuktur kristal air, bila mendapat perlakuan baik kristal akan berbentuk heksagonal sedang jika diberi perlakuan buruk bentuk kristal menjadi tak beraturan (Nukmal, Nismah. 2012)

Air (H2O) tersusun oleh dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Atom oksigen memiliki sifat elektronegatif yang tinggi, karena memiliki tiga pasang elektron bebas pada kulit atomnya. Setiap atom hidrogen yang berikatan dengan atom oksigen, menyumbangkan satu elektron kepada aton oksigen, sehingga terbentuk suatu keseimbangan.
Dua muatan positif dari atom hidrogen pada satu sisi dan dua muatan negatif ganda dari atom oksigen membuat molekul-molekul air bersifat “bipolar”. Akibatnya adalah, molekul-molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung bersama, tertahan oleh tarikan dari muatan yang berlawanan yang ada pada molekul yang berdampingan. Muatan positif atom hidrogen dari satu molekul tertarik dengan muatan negatif atom oksigen dari molekul yang lain, membentuk suatu ikatan yang disebut ikatan hidrogen (“hydrogen bonds”). Ikatan atom-atom itu membentuk molekul air

Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dg tekun melakukan penelitian tentang perilaku air dan menulis buku tentang ’the True Power of Water’. Menurut dia air bisa "mendengar" kata-kata, "membaca" tulisan, dan "mengerti" pesan dan serta merekam pesan seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa menransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Ketika dibacakan doa untuk kesembuhan didepan sebotol air maka terekam kristal segienam dengan titik titik yang melingkarinya. Ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Ketika diputarkan musik symphony Mozart,  kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal akan hancur. Kristal air ini merekam lagu ‘Imagine’ dari John Lennon. Spt lagunya, kristal ini unik dan indah. Setiap elemen tumbuh dengan harmonis. Selanjutnya ditunjukkan kata ”malaikat” : terbentuk rantai dengan kristal hexagonal yang indah dan ketika ditunjukan kata "setan", kristal berbentuk buruk dengan bola api di tengah.

____________________________________________________________
 

III. METODE


A.  Waktu dan Tempat Praktikum
1.      Waktu praktikum           : 29 Oktober 2012
2.      Tempat Praktikum         : Laboratorium Pendidikan Biologi


B.   Alat dan Bahan
Pada praktikum ini digunakan alat dan bahan antara lain sebagai berikut:
1.      Botol slei dengan tutup
2.      Nasi
3.      Label


C.  Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu :
1.      Menyiapkan dua buah botol slei yang sudah dibersihakan.
2.      Memberi label botol petama (A) dengan ucapan baik (kamu cantik).
3.      Memberi label botol kedua(B) dengan ucapan buruk (kamu busuk).
4.      Mengucapkan kedua kata tersebut setiap hari berulang-ulang minimal 10x sehari dan mencatat perubahan yang terjadi.
5.      Melakukan sampa eua nasi dalam botol slei berubah semua.
 
 __________________________________________________________


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A.  Hasil

Berikut ini data hasil pengamatan kelompok kami

Hari ke-
Perubahan yang terjadi
Toples A
Toples B
0
Belum ada perubahan
Belum ada perubahan
1
Berwarna putih, nasi mengembang, berembun
Berwarna putih, nasi mengembang, berembun
2
Berair, berwarna putih
Berair, berwarna kekuningan
3
Air bertambah banyak, seperti bubur, berwarna putih
Air bertambah banyak, seperti bubur tapi berwarna kekuningan.
4
Nasi makin terlihat lembek, seperti bubur, berwarna putih
Nasi makin terlihat lembek, seperti bubur tapi berwarna kekuningan.


B.  Pembahasan
Protoplasma merupkan substansi dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang memegang peranan penting dalam proses biosintesa dan bioenergi. Pada praktikum ini kami melakukan percobaan mengenai sifat faal protoplasma dimana dalam sifat faal itu sendiri berkaitan dengan unsur-unsur dan senyawa yang terkandung dalam protoplasma salah satunya adalah air. Sebagaimana yang telah kita ketahui, air merupakan unsur utama dalam protoplasma dimana 70%-80% penyusun protoplasma adalah air.

Dalam percobaan kami menyiapkan dua buah toples slei yang telah dibersihkan lalu memasukan masing-masing dua sendok nasi ke dalam toples slei tersebut. Setelah itu memberi label A dan B pada masing masing toples. Toples A diberi perlakuan baik dengan diucapkannya kata-kata baik kepadanya “kamu cantik”, sedangkan toples B diberikan perlakuan buruk dengan kata-kata buruk kepadanya “ kamu busuk”. Hal itu kami lakukan minimal 10x dalam sehari dan sudah berjalan 5 hari sampai hari ini, Jumat 02 November 2012.
Pada hari ke-0 yakni hari Senin, belum terjadi perubahan pada kedua nasi, nasi masih terlihat putih dan segar. Pada hari ke-1 yakni hari Selasa, pada toples A nasi masih berwarna putih tetapi agak mengembang dan berembun begitu pula yang tampak pada toples B. Pada hari ke-2, Rabu, sudah mulai terjadi perubahan yang berbeda, pada toples A nasi menjadi berair dan tetap berwarna putihsedangkan pada toples B nasi menjadi berair namun berwarna kekuningan. Pada hari ke-3, Kamis, air bertambah banyak, seperti bubur, berwarna putih pada nasi dalam toples A sedangkan pada nasi dalam toples B airnya bertambah banyak, seperti bubur tetapi berwarna kekuningan. Pada hari ke-4, Jumat, pada toples A nasi makin terlihat lembek, seperti bubur, berwarna putih dan pada toples B nasi makin terlihat lembek, seperti bubur tapi berwarna kekuningan.

Nasi merupakan olahan yang berasal dari biji padi yang telah ditanak, dalam biji padi terdapat protoplasma yang 70%-80% penyusunnya merupakan air. Terbukti dari keluarnya butir-butir air pada hari ke-1 sampai mengakibatkan nasi menjadi lembek seperti bubur pada hari ke-4, hari ini.

Air (H2O) tersusun oleh dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O).
Atom oksigen memiliki sifat elektronegatif yang tinggi, karena memiliki tiga pasang elektron bebas pada kulit atomnya. Setiap atom hidrogen yang berikatan dengan atom oksigen, menyumbangkan satu elektron kepada aton oksigen, sehingga terbentuk suatu keseimbangan. Dua muatan positif dari atom hidrogen pada satu sisi dan dua muatan negatif ganda dari atom oksigen membuat molekul-molekul air bersifat “bipolar”. Akibatnya adalah, molekul-molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung bersama, tertahan oleh tarikan dari muatan yang berlawanan yang ada pada molekul yang berdampingan. Muatan positif atom hidrogen dari satu molekul tertarik dengan muatan negatif atom oksigen dari molekul yang lain, membentuk suatu ikatan yang disebut ikatan hidrogen yang membentuk stuktur kristal air, bila mendapat perlakuan baik kristal akan berbentuk heksagonal indah sedang jika diberi perlakuan buruk bentuk kristal menjadi tak beraturan.

Perlakuan buruk berupa ucapan “kamu busuk” yang diberikan kepada nasi dalam toples B ternyata memberikan pengaruh yang buruk pula pada nasi dalam toples B, terlihat walaupun kami belum mengujinya dengan melihat bentuk kristal air pada nasi dengan menggunakan mikroskop namun dari penampakan yang dapat teramati saja sudah menunjukan kenegatifan, nasi menjadi lembek seperti bubur dan berubah warnanya menjadi kekuningan. Hal ini mungkin dikarenakan bentuk kristal/ molekul air menjadi tidak beraturan/mungkin rusak karena mendapat energi negatif, sesuai hasil penelitian Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama yang menunjukan bahwa ternyata bentuk kristal air mampu  merespon perkataan atau bunyi secara positif maupun negatif. Saat diucapkan kata kamu bodoh bentuk kristal air ditunjukan seperti pada gambar 
 (a)                               (b)
(
http://www.indospiritual.com)

Adapun perlakuan baik berupa ucapan “kamu cantik” yang diberikan kepada nasi dalam  toples A ternyata memberikan pengaruh yang lebih baik dari toples B , terlihat walaupun kami belum melakukan pengujian terhadap bentuk kristal air pada nasi dengan menggunakan mikroskop namun dari penampakan yang dapat teramati saja sudah menunjukan bahwa nasi masih terlihat berwarna putih, meskipun lembek, seperti bubur. Hal ini mungkin dikarenakan bentuk kristal/ molekul air yang lebih baik dibanding kristal B karena mendapat energi yang positif. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masaru Emoto, bentuk kristal air yang diucapkan kata cantik dan terima kasih kristal air menunjukan gambar seperti gambar (a) diatas.

Berdasarkan konsep protoplasma, respon perubahan yang terjadi pada kristal air secar tidak langsung juga akan berdampak/ berpengaruh terhadap keadaan protoplasma sel, karena sebagaimana yang telah disinggung bahwa sebesar 70%- 80% penyusun protoplasma adalah air. Dan jika dikaitkan pada organisme. Protoplasma merupkan substansi dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang memegang peranan penting dalam proses biosintesa dan bioenergi. Perubahan protoplasma juga tentu akan mempengari keadan sel, yang selanjutnya mempengaruhi kaedaan jaringan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni organisme.  Jadi baik buruknya keadaan/ sifat suatu organisme ternyata secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh perlakuan berupa ucapan baik atau buruk.

Adapun percobaan ini dapat memberikan pelajaran bagi kita bahwa pikiran dan perbuatan yang tidak baik ternyata mampu mengalirkan energi negatif yang merubah segala sesuatunya menjadi tidak baik. Untuk itu marilah kita berhati-hati! apalagi tubuh kita sendiri ternyata terdiri dari 70% air. Jika kita memiliki pikiran negatif maka air dalam tubuh kita juga akan membentuk pola yang negatif. Penelitian Dr.Masimoto inipun tidak hanya mencakup air melainkan juga makanan lainnya yang ternyata mampu memberikan reaksi positif dan negatif.
 _________________________________________

 V. KESIMPULAN


Berdasarkan hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan sebagai baerikut :
1. Pada nasi dalam toples A yang diberi perlakuan berupa ucapan baik “kamu cantik” menunjukan perubahan berupa nasi menjadi berair dan lembek namun tetap berwarna putih, lebih baik dari nasi dalam toples B yang diberi perlakuan buruk berupa ucapan “kamu busuk” yang berubah menjadi berair, lembek dan berubah warna menjadi kekuningan.
2. Perubahan pada nasi dalam toples A, dikarenakan molekul/ bentuk kristal air yang terkandung dalam nasi mampu merespon energi positif dari perlakuan/ucapan baik yang diberikan sehingga bentuk kristalnya menjadi beraturan sesuai hasil penelitian Masaru Emoto. Yang mana pada hasil percobaan kami ditunjukan oleh perubahan nasi yang tetap berwarna putih.
3. Perubahan pada nasi dalam toples B, dikarenakan molekul/ bentuk kristal air yang terkandung dalam mampu merespon energi negatif dari perlakuan/ucapan buruk yang diberikan sehingga bentuk kristalnya menjadi tidak beraturan atau bahkan mungkin rusak sesuai hasil penelitian Masaru Emoto. Yang mana pada hasil percobaan kami secara tidak langsung ditunjukan oleh perubahan nasi yang menjadi lembek berair dan kekuningan.
4. Adapun percobaan ini dapat memberikan pelajaran bagi kita bahwa pikiran dan perbuatan yang tidak baik ternyata mampu mengalirkan energi negatif yang merubah segala sesuatunya menjadi tidak baik. Untuk itu marilah kita berhati-hati. apalagi tubuh kita sendiri ternyata terdiri dari 80% air. Jika kita memiliki pikiran negatif maka air dalam tubuh kita juga akan membentuk pola yang negatif.
 __________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA


Nukmal, nismah. 2012. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Bandarlampung: Unila.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

-dan sumber dari situs-







 




0 komentar: