SIFAT FAAL PROTOLASMA
(Laporan Praktium Fisiologi Hewan)
Oleh
Nia Wahyuningtyas
1013024049
Kelompok 4
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
LEMBAR
PENGESAHAN
NAMA : NIA
WAHYUNINGTYAS
NPM :
1013024049
JURUSAN : PMIPA
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JUDUL
PRAKTIKUM : SIFAT FAAL
PROTOPLASMA
TEMPAT
PRAKTIKUM : LABORATORIUM
PENDIDIKAN BIOLOGI
TANGGAL : 29 OKTOBER 2012
___________________________________________________
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Protoplasma merupakan
substansi hidup dari sel yang mana sebagian besar penyusun protoplasma adalah air (60%-70%).
Dalam protoplasma air dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu air intra molekuler,
air terikat dan air bebas. Fungsi air bagi protoplasma tidak lain tidak bukan
ialah sebagai pelarut, pengangkut (transport), dan media reaksi enzimatis. Air
sendiri memiliki prinsip bilamana dua molekulair dapat berinteraksi oleh gaya
elektrostatik diantara muatan negatif pada atom oksigen dari suatu molekul air
dan muatan positif pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis
interaksi elektrostatik ini disebut ikatan hidrogen yang akan membentuk
struktur kristal air yang mana bentuk kristal ini dapat terpengaruh oleh perlakuan
baik atau buruk. Keunikan sifat air yang terdapat pada protoplasma sel inilah
yang melatarbelakangi kami untuk melakukan praktikum ini.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari
praktikum ini yaitu :
1.
Untuk membuktikan unsur
utama protoplasma adalah air
2.
Melihat perubahan
bentuk kristal air dalam protoplasma sel akibat pengaruh ucapan baik atau buruk
yang ditandai dengan perubahan bentuk dan struktur selnya.
__________________________________________________________
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Penomena biologis tidak terlepas
dari proses kimia dan fisika begitu pula protoplasma yang memiliki sifat faal
protoplasma. Komposisi kimiawi
protoplasma kurang lebih tersusun dari 36 unsur kimia diantaranya Hidrogen dan
Oksigen.
Presentase
senyawa-senyawa dalam protoplasma
Senyawa organis
|
Senyawa anorganis
|
||
Protein
Lipid
Karbohidrat
|
15
3
1
|
Air
Garam-garam mineral
|
80
1
|
Beaver dan Noland, 1966.
Umumnya
80% protoplasma tersusun atas air yang merupakan senyawa penting. Air merupakan
senyawa solvent dimana kebanyakan senyawa-senyawa lain larut atau terdapat
bebas, saling memengaruhi. Selain itu air juga merupakan medium dimana proses
kehidupan berlangsung ( Radiopoetro, 1996)
Protoplasma merupkan substansi
dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang memegang
peranan penting dalam proses biosintesa dan bioenergi. Sifat kimia protoplasma membahas tentang unsur-unsur dan senyawa
penyusun protoplasma, adapun senyawa-senyawa tersebut antara lain Air 78,3%,
protein 15,2%, lipida 4,8%, karbohidrat 1,4%. Jumlah masing-masing senyawa
tersebut bervariasi tergantung dari jenis dan umur sel. Fungsi air ialah sebagai pelarut yang baik bagi senyawa organik
maupun anorganik, sebagai medium dispersi, pelarut elektrolit, mempertinggi
tegangan permukaan, membantu berlangsungnya reaksi dalam metabolisme,
transportasi zat makanan.
Antara dua molekul air dapat
berinteraksi karena sifat keelektrostatisan antara muatan negatif atom oksigen
dari satu molekul air dan muatan positif atom hidrogen dari molekul air lain.
Interaksi ini merupakan ikatan hidrogen yang membentuk stuktur kristal air,
bila mendapat perlakuan baik kristal akan berbentuk heksagonal sedang jika
diberi perlakuan buruk bentuk kristal menjadi tak beraturan (Nukmal, Nismah.
2012)
Air (H2O) tersusun oleh dua atom
hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Atom oksigen memiliki sifat
elektronegatif yang tinggi, karena memiliki tiga pasang elektron bebas pada kulit
atomnya. Setiap atom hidrogen yang berikatan dengan atom oksigen, menyumbangkan
satu elektron kepada aton oksigen, sehingga terbentuk suatu keseimbangan.
Dua muatan positif dari atom
hidrogen pada satu sisi dan dua muatan negatif ganda dari atom oksigen membuat
molekul-molekul air bersifat “bipolar”. Akibatnya adalah,
molekul-molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung bersama,
tertahan oleh tarikan dari muatan yang berlawanan yang ada pada molekul yang
berdampingan. Muatan positif atom hidrogen dari satu molekul tertarik dengan
muatan negatif atom oksigen dari molekul yang lain, membentuk suatu ikatan yang
disebut ikatan hidrogen (“hydrogen bonds”). Ikatan atom-atom itu
membentuk molekul air
Di Jepang,
Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dg tekun melakukan penelitian
tentang perilaku air dan menulis buku tentang ’the True Power of Water’.
Menurut dia air bisa "mendengar" kata-kata, "membaca" tulisan,
dan "mengerti" pesan dan serta merekam pesan seperti pita magnetik
atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam
pesan tercetak di air. Air bisa menransfer pesan tadi melalui molekul air yang
lain.
Ketika
dibacakan doa untuk kesembuhan didepan sebotol air maka terekam kristal
segienam dengan titik titik yang melingkarinya. Ketika dicoba dibacakan doa
Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Ketika
diputarkan musik symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika
musik heavy metal diperdengarkan, kristal akan hancur. Kristal air ini merekam
lagu ‘Imagine’ dari John Lennon. Spt lagunya, kristal ini unik dan indah.
Setiap elemen tumbuh dengan harmonis. Selanjutnya ditunjukkan kata ”malaikat” :
terbentuk rantai dengan kristal hexagonal yang indah dan ketika ditunjukan kata
"setan", kristal berbentuk buruk dengan bola api di tengah.
____________________________________________________________
III.
METODE
A. Waktu
dan Tempat Praktikum
1. Waktu
praktikum : 29 Oktober 2012
2. Tempat
Praktikum : Laboratorium
Pendidikan Biologi
B. Alat
dan Bahan
Pada praktikum ini
digunakan alat dan bahan antara lain sebagai berikut:
1. Botol
slei dengan tutup
2. Nasi
3. Label
C. Cara
Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini
yaitu :
1. Menyiapkan
dua buah botol slei yang sudah dibersihakan.
2. Memberi
label botol petama (A) dengan ucapan baik (kamu cantik).
3. Memberi
label botol kedua(B) dengan ucapan buruk (kamu busuk).
4. Mengucapkan
kedua kata tersebut setiap hari berulang-ulang minimal 10x sehari dan mencatat
perubahan yang terjadi.
5. Melakukan
sampa eua nasi dalam botol slei berubah semua.
__________________________________________________________
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Berikut
ini data hasil pengamatan kelompok kami
Hari
ke-
|
Perubahan
yang terjadi
|
|
Toples
A
|
Toples
B
|
|
0
|
Belum ada perubahan
|
Belum ada perubahan
|
1
|
Berwarna putih, nasi
mengembang, berembun
|
Berwarna putih, nasi mengembang,
berembun
|
2
|
Berair, berwarna
putih
|
Berair, berwarna
kekuningan
|
3
|
Air bertambah banyak,
seperti bubur, berwarna putih
|
Air bertambah banyak,
seperti bubur tapi berwarna kekuningan.
|
4
|
Nasi makin terlihat
lembek, seperti bubur, berwarna putih
|
Nasi makin terlihat
lembek, seperti bubur tapi berwarna kekuningan.
|
B.
Pembahasan
Protoplasma merupkan
substansi dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang
memegang peranan penting dalam proses biosintesa dan bioenergi. Pada praktikum
ini kami melakukan percobaan mengenai sifat faal protoplasma dimana dalam sifat
faal itu sendiri berkaitan dengan unsur-unsur dan senyawa yang terkandung dalam
protoplasma salah satunya adalah air. Sebagaimana yang telah kita ketahui, air
merupakan unsur utama dalam protoplasma dimana 70%-80% penyusun protoplasma
adalah air.
Dalam percobaan kami
menyiapkan dua buah toples slei yang telah dibersihkan lalu memasukan
masing-masing dua sendok nasi ke dalam toples slei tersebut. Setelah itu
memberi label A dan B pada masing masing toples. Toples A diberi perlakuan baik
dengan diucapkannya kata-kata baik kepadanya “kamu cantik”, sedangkan toples B
diberikan perlakuan buruk dengan kata-kata buruk kepadanya “ kamu busuk”. Hal
itu kami lakukan minimal 10x dalam sehari dan sudah berjalan 5 hari sampai hari
ini, Jumat 02 November 2012.
Pada hari ke-0 yakni
hari Senin, belum terjadi perubahan pada kedua nasi, nasi masih terlihat putih
dan segar. Pada hari ke-1 yakni hari Selasa, pada toples A nasi masih berwarna
putih tetapi agak mengembang dan berembun begitu pula yang tampak pada toples
B. Pada hari ke-2, Rabu, sudah mulai terjadi perubahan yang berbeda, pada
toples A nasi menjadi berair dan tetap berwarna putihsedangkan pada toples B
nasi menjadi berair namun berwarna kekuningan. Pada hari ke-3, Kamis, air
bertambah banyak, seperti bubur, berwarna putih pada nasi dalam toples A
sedangkan pada nasi dalam toples B airnya bertambah banyak, seperti bubur
tetapi berwarna kekuningan. Pada hari ke-4, Jumat, pada toples A nasi makin
terlihat lembek, seperti bubur, berwarna putih dan pada toples B nasi makin
terlihat lembek, seperti bubur tapi berwarna kekuningan.
Nasi merupakan olahan
yang berasal dari biji padi yang telah ditanak, dalam biji padi terdapat
protoplasma yang 70%-80% penyusunnya merupakan air. Terbukti dari keluarnya
butir-butir air pada hari ke-1 sampai mengakibatkan nasi menjadi lembek seperti
bubur pada hari ke-4, hari ini.
Air (H2O)
tersusun oleh dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O).
Atom oksigen memiliki sifat elektronegatif yang tinggi, karena memiliki
tiga pasang elektron bebas pada kulit atomnya. Setiap atom hidrogen yang
berikatan dengan atom oksigen, menyumbangkan satu elektron kepada aton oksigen,
sehingga terbentuk suatu keseimbangan. Dua muatan positif dari atom hidrogen
pada satu sisi dan dua muatan negatif ganda dari atom oksigen membuat
molekul-molekul air bersifat “bipolar”. Akibatnya adalah,
molekul-molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung bersama,
tertahan oleh tarikan dari muatan yang berlawanan yang ada pada molekul yang
berdampingan. Muatan positif atom hidrogen dari satu molekul tertarik dengan
muatan negatif atom oksigen dari molekul yang lain, membentuk suatu ikatan yang
disebut ikatan hidrogen yang membentuk stuktur kristal air, bila mendapat
perlakuan baik kristal akan berbentuk heksagonal indah sedang jika diberi
perlakuan buruk bentuk kristal menjadi tak beraturan.
Perlakuan buruk berupa
ucapan “kamu busuk” yang diberikan kepada nasi dalam toples B ternyata
memberikan pengaruh yang buruk pula pada nasi dalam toples B, terlihat walaupun
kami belum mengujinya dengan melihat bentuk kristal air pada nasi dengan
menggunakan mikroskop namun dari penampakan yang dapat teramati saja sudah
menunjukan kenegatifan, nasi menjadi lembek seperti bubur dan berubah warnanya
menjadi kekuningan. Hal ini mungkin dikarenakan bentuk kristal/ molekul air
menjadi tidak beraturan/mungkin rusak karena mendapat energi negatif, sesuai
hasil penelitian Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama yang
menunjukan bahwa ternyata bentuk kristal air mampu merespon perkataan atau bunyi secara positif
maupun negatif. Saat diucapkan kata kamu bodoh bentuk kristal air ditunjukan
seperti pada gambar
(a)
(b)
(http://www.indospiritual.com)
(http://www.indospiritual.com)
Adapun perlakuan baik
berupa ucapan “kamu cantik” yang diberikan kepada nasi dalam toples A ternyata memberikan pengaruh yang
lebih baik dari toples B , terlihat walaupun kami belum melakukan pengujian
terhadap bentuk kristal air pada nasi dengan menggunakan mikroskop namun dari
penampakan yang dapat teramati saja sudah menunjukan bahwa nasi masih terlihat
berwarna putih, meskipun lembek, seperti bubur. Hal ini mungkin dikarenakan
bentuk kristal/ molekul air yang lebih baik dibanding kristal B karena mendapat
energi yang positif. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masaru
Emoto, bentuk kristal air yang diucapkan kata cantik dan terima kasih kristal
air menunjukan gambar seperti gambar (a) diatas.
Berdasarkan konsep protoplasma, respon
perubahan yang terjadi pada kristal air secar tidak langsung juga akan
berdampak/ berpengaruh terhadap keadaan protoplasma sel, karena sebagaimana
yang telah disinggung bahwa sebesar 70%- 80% penyusun protoplasma adalah air. Dan
jika dikaitkan pada organisme. Protoplasma merupkan
substansi dasar kehidupan yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang
memegang peranan penting dalam proses biosintesa dan bioenergi. Perubahan
protoplasma juga tentu akan mempengari keadan sel, yang selanjutnya
mempengaruhi kaedaan jaringan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni organisme.
Jadi baik buruknya keadaan/ sifat suatu
organisme ternyata secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh perlakuan
berupa ucapan baik atau buruk.
Adapun percobaan ini dapat
memberikan pelajaran bagi kita bahwa pikiran dan
perbuatan yang tidak baik ternyata mampu mengalirkan energi negatif yang
merubah segala sesuatunya menjadi tidak baik. Untuk itu marilah kita
berhati-hati! apalagi tubuh kita sendiri ternyata terdiri dari 70% air. Jika
kita memiliki pikiran negatif maka air dalam tubuh kita juga akan membentuk
pola yang negatif. Penelitian Dr.Masimoto inipun tidak hanya mencakup air
melainkan juga makanan lainnya yang ternyata mampu memberikan reaksi positif
dan negatif.
_________________________________________
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat
diambil kesimpulan sebagai baerikut :
1. Pada nasi dalam toples A yang diberi
perlakuan berupa ucapan baik “kamu cantik” menunjukan perubahan berupa nasi
menjadi berair dan lembek namun tetap berwarna putih, lebih baik dari nasi
dalam toples B yang diberi perlakuan buruk berupa ucapan “kamu busuk” yang
berubah menjadi berair, lembek dan berubah warna menjadi kekuningan.
2. Perubahan pada nasi dalam toples A,
dikarenakan molekul/ bentuk kristal air yang terkandung dalam nasi mampu merespon
energi positif dari perlakuan/ucapan baik yang diberikan sehingga bentuk
kristalnya menjadi beraturan sesuai hasil penelitian Masaru Emoto. Yang mana
pada hasil percobaan kami ditunjukan oleh perubahan nasi yang tetap berwarna
putih.
3. Perubahan pada nasi dalam toples B,
dikarenakan molekul/ bentuk kristal air yang terkandung dalam mampu merespon
energi negatif dari perlakuan/ucapan buruk yang diberikan sehingga bentuk kristalnya
menjadi tidak beraturan atau bahkan mungkin rusak sesuai hasil penelitian
Masaru Emoto. Yang mana pada hasil percobaan kami secara tidak langsung
ditunjukan oleh perubahan nasi yang menjadi lembek berair dan kekuningan.
4. Adapun
percobaan ini dapat memberikan pelajaran bagi kita bahwa pikiran
dan perbuatan yang tidak baik ternyata mampu mengalirkan energi negatif yang
merubah segala sesuatunya menjadi tidak baik. Untuk itu marilah kita
berhati-hati. apalagi tubuh kita sendiri ternyata terdiri dari 80% air. Jika
kita memiliki pikiran negatif maka air dalam tubuh kita juga akan membentuk
pola yang negatif.
__________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Nukmal, nismah. 2012. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Bandarlampung:
Unila.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar