Jumat, 13 April 2012

TAKSONOMI TUMBUHAN (SPERMATOPHYTA)


TAKSONOMI TUMBUHAN (SPERMATOPHYTA)
 (Tugas Mata Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi)



Oleh :

Kelompok
7
Cris Ayu Setyaningsih                        (1013024003)
Destya Norrahmah                              (1013024075)
Made Dewi Lestari                             (1013024043)
Nia Wahyuningtyas                            (1013024049)
Primasari Pertiwi                                 (1013024053)



 
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
__________________________________________________________
baca selengkapnya
atau download+gambarnya 



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sedemikian rupa untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi tentang Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Pramudyanti S, Si. M, Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini. Juga kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.



Bandarlampung, April 2012


Penulis
  
___________________________________________________________________
 


I.       PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai Botani Tumbuhan Rendah, sekarang kita akan mempelajari mengenai Botani Tumbuhan Tinggi yakni divisi Spematophyta yang pada makalah ini hanya akan dikhususkan pada anak divisi Gymnospermae saja. Tumbuhan berbiji merupakan golongan tumbuhan tingkat tinggi yang ciri khasnya ialah adanya organ yang berupa biji dan merupakan tumbuhan berkormus sejati, tubuh jelas dapat dibedakan jadi akar,batang, dan daun. Sedangan Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan berbiji terbuka yang bijinya tidak terlindung bakal buah, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus. Anak divisi ini terdiri dari tujuh kelas, masing-masing tentu memiliki karakteristik yang khas yang membedakan antara satu dan yang lain. Untuk lebih jelas mengenai divisi, anak divisi, dan ketujuh kelas dari anak divisi ini, oleh karenanya kita dirasa perlu untuk mengulasnya lebih lanjut.

B.   Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.    Mengetahui tasonomi dari Tumbuhan biji (Spermatophyta), anak divisi Gymnospermae dan ketujuh kelasnya.
2.    Mengetahui alat dan cara reproduksi secaa umum dari anak divisi Gymnospermae.
_________________________________________________________________________



II. PEMBAHASAN


A.  Spermatophyta

Tumbuhan berbiji merupakan golongan tumbuhan tingkat tinggi yang ciri khasnya ialah adanya organ yang berupa biji. Biji berasal dari bakal biji yang dapat disamakan dengan makrosprorangium. Bakal biji yang kemudian mengandung embrio berkembang menjadi alat reproduksi yaitu biji. Umumnya biji merupakan alat perkembangbiakan generatif karena terjadinya didahului oleh peristiwa seksual yaitu peleburan sel telur dan sel kelamin jantan (amfimiksis) namun adapula yang tanpa didahului perkawinan (apomiksis).

Tumbuhan biji merupakan tumbuhan berkormus sejati (seperti tumbuhan paku). Tubuh jelas dapat dibedakan jadi akar,batang, dan daun. Dari bagian tubuh tumbuahan biji, sporofil bekembang sedemikian rupa menjadi bunga. Itulah sebabnya tumbuhan ini juga disebut tumbuhan bunga (Anthophyta, dari bahasa Yunani, anthos = bunga ; phyton = tumbuhan). Pada organ ini peristiwa perkawinannya tampak jelas yaitu jatuhnya mikrospora (serbuk sari) pada bakal biji atau kepala putik dikenal dengan penyerbukan atau polynasi. Karena itu Eichler memberikan nama Phanerogamae (Yunani, phaneros = tampak, jelas ; gamein = kawin).

Mikrosprora selalu tumbuh menjadi badan berbentuk buluh untuk dapat mengantar gamet ke tujuannya, yaitu ke sel telur, sehingga disebut  Embryophyta siphonogama artinya tumbuhan yang mempunyai embrio dan terjadi melalui pembentukan buluh serbuk sari (Yunani, embryon = embrio, lembaga ; phyton =  tumbuhan ; siphon = pipa, buluh ; gamein = kawin).

Ciri lainnya, embrionya bersifat bipolar atau dwipolar. Kutub batang berkembang jadi batang, cabang, daun dan kutub akar berkembang jadi sistem perakaran. Berbeda dengan embrio tumbuhan paku yang unipolar atau ekapolar. Berikut ini merupakan organ yang homolog antara tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

Tumbuhan Paku

Tumbuhan Biji
makrosporofil

karpelum, daun buah
makrosporangium

bakal biji
makrospora

sel induk kandung lembaga
makroprotalium

kandung lembaga
arkegonium

tidak ada
mikrosporofil

mikrosporofil, benang sari
mikrosporangium

kantong sari
mikrospora

serbuk sari
mikroprotalium

buluh serbuk sari

Adapun perkembangan atau perubahan dari Schizophyta sampai Spermatophyta dapat dilihat pada tabel berikut :


Schizophyta
Thallophyta
Bryophyta
Pteridophyta
Spermato-phyta
tubuh
talus
talus
talus ke kormus
kormus
kormus
jumlah sel penyusun tubuh
ekaseluler
ekaseluler ke multiseluler
multiseluler
multiseluler
multiseluler
diferensiasi sel
belum jelas adanya inti dan plastida
inti jelas, plastida beraneka ragam/tidak ada
inti dan plastida jelas
inti dan plastida jelas

inti dan plastida jelas
perkembangbiakan
aseksual
aseksual dan seksual
aseksual dan seksual
aseksual dan seksual
aseksual dan seksual
alat perkembangbiakan
sel anakan
sel anakan, spora
bagian tubuh,spora
bagian tubuh, spora
biji
pergiliran keturunan
belum ada
ada/ belum
ada
ada
ada
perbandingan ukuran gametofit dan sporofit
-
g=s
g>s
g<s
g>s
g<s
g<s
hubungan gametofit dan sporofit
-
terpisah, gametofit menumpang sporofit, sporofit menumpang gametofit
sporofit menumpang gametofit
sporofit pada gametofit lalu gametofit mati
gametofit tumuh dan berkembang pada gametofit
alat kelamin
-
gametangium, antheredium, oogonium, askogonium, isogamet, anisogamet.
antheredium
antheredium
tereduksi
akar
-
rizoid
rizoid
akar yang tak keluar dari kutub akar
akar keluar dari kutub akar
batang
-
sumbu talus. tanpa berkas pengangkut
semacam batang.
ada berkas sel memanjang
ada.
ada berkas pengangkut
ada.
ada berkas pengangkut
daun
-
-
ada semacam daun,
belum ada mesofil
ada,


ada
ada,


ada
bunga
-
-
-
kumpulan sporofil
strobilus, bunga
buah
-
-
-
-
ada
biji
-
-
-
ada yang punya
ada

Divisi tumbuhan berbiji dibedakan dalam dua anak divisi yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), yang perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut:


Gymnospermae
Angiospermae
habitus
semak, perdu.
terna, semak, perdu, pohon.
akar
sistem akar tunggang.
sistem akar tunggang.
batang
tegak lurus, bercabang.
macam-macam, bercabang / tidak.
daun
jarang majemuk, jarang berdaun lebar.
sistem pertulangan tak banyak ragam.
kebanyakan berdaun lebar, tunggang/majemuk.
sistem pertulangan beragam.
bunga
bunga belum ada, sporofil terpisah/ membentuk strobilus.
makrosporofil dengan makrosporangium tampak menempel .
makro-mikroporofil terpisah
bunga ada, tersusun sporofil.
makrosporofil membentuk putik dengan bakal biji di dalamnya ( tak tampak ).
makro-mikrosporofil terpisah atau berkumpul.
penyerbukan
umumnya anemogami.
serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji.
bermacam (autogami, anemogami, hidrogami, dll)
serbuk sari jatuh pada kepala putik.
sel kelamin jantan
berupa sel spermatozoid aktif
berupa inti sperma, tidak bergerak aktif
anatomi
akar batang berkambium,
berkas pembuluh kolateral terbuka, xilem trakeid, floem tanpa sel pengiring.
akar batang berkambium/tidak,
berkas pembuluh kolateral terbuka/tertutup/bikolateral, xilem trakeid dan trakea, floem dengan sel pengiring

0 komentar: