TAKSONOMI TUMBUHAN (SPERMATOPHYTA)
(Tugas Mata Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi)
Oleh
:
Kelompok 7
Cris
Ayu Setyaningsih (1013024003)
Destya
Norrahmah (1013024075)
Made
Dewi Lestari (1013024043)
Nia
Wahyuningtyas (1013024049)
Primasari Pertiwi
(1013024053)
PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
baca selengkapnya
atau download+gambarnya
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sedemikian rupa
untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi tentang Taksonomi
Tumbuhan (Spermatophyta).
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Pramudyanti S, Si. M, Si.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Juga kepada pihak-pihak yang
telah memberikan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Bandarlampung, April 2012
Penulis
___________________________________________________________________
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelumnya
kita telah mempelajari mengenai Botani Tumbuhan Rendah, sekarang kita akan
mempelajari mengenai Botani Tumbuhan Tinggi yakni divisi Spematophyta yang pada
makalah ini hanya akan dikhususkan pada anak divisi Gymnospermae saja. Tumbuhan
berbiji merupakan golongan tumbuhan tingkat tinggi yang ciri khasnya ialah
adanya organ yang berupa biji dan merupakan
tumbuhan berkormus sejati,
tubuh jelas dapat
dibedakan jadi akar,batang, dan daun.
Sedangan Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan berbiji terbuka yang bijinya
tidak terlindung bakal buah, biji
terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus. Anak divisi ini terdiri dari tujuh kelas,
masing-masing tentu memiliki karakteristik yang khas yang membedakan antara
satu dan yang lain. Untuk lebih jelas mengenai divisi, anak divisi, dan ketujuh
kelas dari anak divisi ini, oleh karenanya kita dirasa perlu untuk mengulasnya
lebih lanjut.
B. Tujuan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara
lain:
1.
Mengetahui tasonomi dari Tumbuhan biji (Spermatophyta), anak divisi Gymnospermae dan ketujuh kelasnya.
2.
Mengetahui alat dan
cara reproduksi secaa umum dari anak divisi Gymnospermae.
_________________________________________________________________________
II. PEMBAHASAN
A. Spermatophyta
Tumbuhan
berbiji merupakan golongan tumbuhan tingkat tinggi yang ciri khasnya ialah
adanya organ yang berupa biji. Biji berasal dari bakal biji yang dapat
disamakan dengan makrosprorangium. Bakal biji yang kemudian mengandung embrio
berkembang menjadi alat reproduksi yaitu biji. Umumnya biji merupakan alat
perkembangbiakan generatif karena terjadinya didahului oleh peristiwa seksual
yaitu peleburan sel telur dan sel kelamin jantan (amfimiksis) namun adapula
yang tanpa didahului perkawinan (apomiksis).
Tumbuhan
biji merupakan tumbuhan berkormus sejati (seperti tumbuhan paku). Tubuh jelas
dapat dibedakan jadi akar,batang, dan daun. Dari bagian tubuh tumbuahan biji,
sporofil bekembang sedemikian rupa menjadi bunga. Itulah sebabnya tumbuhan ini
juga disebut tumbuhan bunga (Anthophyta, dari
bahasa Yunani, anthos = bunga ; phyton = tumbuhan). Pada organ ini peristiwa
perkawinannya tampak jelas yaitu jatuhnya mikrospora (serbuk sari) pada bakal
biji atau kepala putik dikenal dengan penyerbukan atau polynasi. Karena itu
Eichler memberikan nama Phanerogamae (Yunani,
phaneros = tampak, jelas ; gamein = kawin).
Mikrosprora
selalu tumbuh menjadi badan berbentuk buluh untuk dapat mengantar gamet ke
tujuannya, yaitu ke sel telur, sehingga disebut
Embryophyta siphonogama artinya
tumbuhan yang mempunyai embrio dan terjadi melalui pembentukan buluh serbuk
sari (Yunani, embryon = embrio, lembaga ; phyton = tumbuhan ; siphon = pipa, buluh ; gamein =
kawin).
Ciri lainnya, embrionya bersifat bipolar
atau dwipolar. Kutub batang berkembang jadi batang, cabang, daun dan kutub akar
berkembang jadi sistem perakaran. Berbeda dengan embrio tumbuhan paku yang
unipolar atau ekapolar. Berikut ini merupakan organ yang homolog antara
tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
Tumbuhan Paku
|
Tumbuhan Biji
|
|
makrosporofil
|
karpelum, daun
buah
|
|
makrosporangium
|
bakal biji
|
|
makrospora
|
sel induk
kandung lembaga
|
|
makroprotalium
|
kandung lembaga
|
|
arkegonium
|
tidak ada
|
|
mikrosporofil
|
mikrosporofil, benang sari
|
|
mikrosporangium
|
kantong sari
|
|
mikrospora
|
serbuk sari
|
|
mikroprotalium
|
buluh serbuk
sari
|
Adapun perkembangan atau perubahan dari Schizophyta sampai Spermatophyta dapat dilihat pada tabel berikut :
Schizophyta
|
Thallophyta
|
Bryophyta
|
Pteridophyta
|
Spermato-phyta
|
|
tubuh
|
talus
|
talus
|
talus ke kormus
|
kormus
|
kormus
|
jumlah sel penyusun
tubuh
|
ekaseluler
|
ekaseluler
ke multiseluler
|
multiseluler
|
multiseluler
|
multiseluler
|
diferensiasi
sel
|
belum
jelas adanya inti dan plastida
|
inti
jelas, plastida beraneka ragam/tidak ada
|
inti
dan plastida jelas
|
inti
dan plastida jelas
|
inti
dan plastida jelas
|
perkembangbiakan
|
aseksual
|
aseksual dan seksual
|
aseksual dan seksual
|
aseksual dan seksual
|
aseksual dan seksual
|
alat perkembangbiakan
|
sel anakan
|
sel
anakan, spora
|
bagian tubuh,spora
|
bagian tubuh, spora
|
biji
|
pergiliran keturunan
|
belum ada
|
ada/ belum
|
ada
|
ada
|
ada
|
perbandingan ukuran
gametofit dan sporofit
|
-
|
g=s
g>s
g<s
|
g>s
|
g<s
|
g<s
|
hubungan gametofit
dan sporofit
|
-
|
terpisah, gametofit menumpang
sporofit, sporofit menumpang gametofit
|
sporofit
menumpang gametofit
|
sporofit pada gametofit lalu gametofit
mati
|
gametofit
tumuh dan berkembang pada gametofit
|
alat
kelamin
|
-
|
gametangium, antheredium, oogonium,
askogonium, isogamet, anisogamet.
|
antheredium
|
antheredium
|
tereduksi
|
akar
|
-
|
rizoid
|
rizoid
|
akar
yang tak keluar dari kutub akar
|
akar
keluar dari kutub akar
|
batang
|
-
|
sumbu
talus. tanpa berkas pengangkut
|
semacam batang.
ada berkas sel memanjang
|
ada.
ada
berkas pengangkut
|
ada.
ada
berkas pengangkut
|
daun
|
-
|
-
|
ada semacam daun,
belum ada mesofil
|
ada,
ada
|
ada,
ada
|
bunga
|
-
|
-
|
-
|
kumpulan sporofil
|
strobilus, bunga
|
buah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
ada
|
biji
|
-
|
-
|
-
|
ada yang punya
|
ada
|
Divisi tumbuhan berbiji dibedakan dalam
dua anak divisi yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae), yang perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Gymnospermae
|
Angiospermae
|
|
habitus
|
semak, perdu.
|
terna, semak, perdu,
pohon.
|
akar
|
sistem akar tunggang.
|
sistem akar tunggang.
|
batang
|
tegak lurus,
bercabang.
|
macam-macam, bercabang / tidak.
|
daun
|
jarang
majemuk, jarang berdaun lebar.
sistem
pertulangan tak banyak ragam.
|
kebanyakan
berdaun lebar, tunggang/majemuk.
sistem
pertulangan beragam.
|
bunga
|
bunga belum ada, sporofil terpisah/
membentuk strobilus.
makrosporofil dengan makrosporangium
tampak menempel .
makro-mikroporofil terpisah
|
bunga ada, tersusun sporofil.
makrosporofil membentuk putik dengan
bakal biji di dalamnya ( tak tampak ).
makro-mikrosporofil terpisah atau
berkumpul.
|
penyerbukan
|
umumnya anemogami.
serbuk sari jatuh langsung pada bakal
biji.
|
bermacam
(autogami, anemogami, hidrogami, dll)
serbuk
sari jatuh pada kepala putik.
|
sel kelamin jantan
|
berupa sel spermatozoid aktif
|
berupa inti sperma,
tidak bergerak aktif
|
anatomi
|
akar
batang berkambium,
berkas
pembuluh kolateral terbuka, xilem trakeid, floem tanpa sel pengiring.
|
akar
batang berkambium/tidak,
berkas
pembuluh kolateral terbuka/tertutup/bikolateral, xilem trakeid dan trakea,
floem dengan sel pengiring
|
0 komentar:
Posting Komentar