IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tanggal
|
Hari
ke-
|
Kegiatan
|
Perkembangan
Tanaman
|
29-9-11
|
1
|
- Penanaman benih jagung,
menggunakan media tanah pada polybag, kemudian diletakkan di tempat teduh
yang terkena sinar matahari.
- Mengambil benih jagung dari
tanah dan mengambil gambarnya.
- Mengamati embrio pada benih
jagung tersebut menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada embrio terlihat ada
protoderm.
|
30-9-11
|
2
|
- Mengecek keadaan benih,
mengambil benih jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan
kamera.
- Mengamati benih jagung tersebut
menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada hari kedua terlihat :
1. Radikula
à
rambut akar, jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (korteks).
|
1-10-11
|
3
|
- Mengecek keadaan jagung,
mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera.
- Mengamati jagung tersebut
menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada hari ketiga terlihat :
1. Akar
à
jaringan pelindung (epidermis), rambut akar.
2. Plumula
àjaringan
pelindung (epidermis).
|
2-10-11
|
4
|
- Mengecek keadaan jagung,
mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera.
- Mengamati jagung tersebut
menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada hari keempat terlihat :
1. Akar
à
jaringan pelindung (epidermis), rambut akar.
2. Plumula
àjaringan
pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks).
|
3-10-11
|
5
|
- Mengecek keadaan jagung,
mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera.
- Mengamati jagung tersebut
menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada hari kelima terlihat :
1. Akar
à
jaringan pelindung (epidermis), rambut akar.
2. Batang
à
jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis,
stele, jaringan pengangkut (xylem dan floem).
3. Daun
àjaringan
pelindung (epidermis), endodermis, stele, jaringan parenkim (korteks),
jaringan pengangkut (xylem dan floem).
|
4-10-11
|
6
|
- Mengecek keadaan jagung,
mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera.
- Mengamati jagung tersebut
menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada hari kelima terlihat :
1. Akar
à
jaringan pelindung (epidermis), rambut akar, jaringan pengangkut (xylem dan
floem).
2. Batang
à
jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis,
stele, jaringan pengangkut (xylem dan floem).
3. Daun
à
jaringan pelindung (epidermis).
|
5-10-11
|
7
|
- Mengecek keadaan jagung,
mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera.
- Mengamati jagung tersebut
menggunakan mikroskop.
- Mengambil gambar.
|
Pada hari kelima terlihat :
1. Akar
à
jaringan pelindung (epidermis), rambut akar, jaringan pengangkut (xylem dan
floem).
2. Batang
à
jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis,
jaringan pengangkut (xylem dan floem).
3. Daun
àjaringan pelindung
(epidermis).
|
4.2
Pembahasan
Pada praktikum ini, dibahas mengenai struktur
perkembangan tumbuhan berbiji. Namun yang dititikberatkan di sini ialah
struktur anatomi dari tumbuhan biji tersebut.
Pada umumnya, struktur anatomi tumbuhan berbiji tersusun atas tiga jaringan
utama, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut. Untuk
jaringan utama pada embrio, yaitu protederm yang nantinya akan menjadi
epidermis (jaringan pelindung), meristem dasar yang nantinya akan menjadi
jaringan dasar, dan prokambium yang nantinya akan menjadi xylem dan floem
(jaringan pengangkut). Pada kesempatan
kali ini kelompok kami mengamati
perkembangan struktur anatomi dari tumbuhan jagung, oleh karena itu, kami melakukan penanaman biji jagung. Adapun waktu
pengamatan yang dilakukan sampai pembuatan laporan ini ialah
7 hari terhitung mulai dari hari
Kamis, 29 September 2011 sampai Rabu, 5 Oktober 2011. Sebelum memulai penanaman dan pengamatan terlebih
dahulu kami menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu polybag,
tanah, air, tissue, mikroskop, preparat, jagung, kamera handphone, silet, dan
alat tulis.
Langkah
pertama yang kami lakukan dalam percobaan ini, yaitu menyiapkan polybag
kemudian mengisinya dengan tanah secukupnya. Lalu, menanam benih jagung di
dalam tanah tersebut dan menyiramnya dengan air. Penanaman benih jagung ini
kami lakukan pada waktu pagi hari. Pada sore hari kami melakukan penggalian
tanah untuk mengambil benih jagung tersebut untuk diamati struktur anatominya
menggunakan mikroskop di laboratorium. Setelah mengamati embrio pada benih
jagung tersebut, kami mengambil gambarnya. Hasilnya, didapat yaitu, terlihat
ada protoderm.
Pada
hari kedua, kami mengecek keadaan benih, mengambil benih jagung dari polybag
dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya,mengamati benih jagung
tersebut menggunakan mikroskop dan engambil gambarnya. Setelah diamati, terlihat
radikula sudah muncul dari embrio, dan memperlihatkan rambut akar, jaringan
pelindung (epidermis), dan jaringan dasar (korteks). Pada hari kedua ini baru
mucul radikulanya saja.
Hari
selanjutnya, yaitu hari ketiga. Kami mengecek keadaan benih, mengambil benih
jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya,
mengamati benih jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya.
Pada hari ketiga ini, telah muncul akar dan plumula. Setelah diamati akar dan
plumulanya, terlihat pada akar terdapat
jaringan pelindung (epidermis), rambut akar. Pada plumula terlihat
jaringan pelindung (epidermis).
Hari
keempat, kami mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari polybag dan
mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati bagian-bagian jagung
tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Sama seperti hari
kedua, pada hari keempat ini telah mucul akar da plumula, namun dengan ukuran
yang lebih panjang dari hari sebelumnya. Setelah diamati akar dan plumulanya,
terlihat pada akar terdapat jaringan pelindung (epidermis), rambut akar. Dan
pada plumula terlihat jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim
(korteks).
Hari
kelima, yang kami lakukan adalah mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari
polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati
jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Pada hari kelima
ini telah muncul batang dan daun. Setelah diamati, pada bagian akar terlihat jaringan
pelindung (epidermis), rambut akar. Pada batang terlihat jaringan pelindung
(epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis, stele, jaringan
pengangkut (xylem dan floem), dan pada daun terlihat jaringan pelindung
(epidermis), endodermis, stele, jaringan parenkim (korteks), jaringan
pengangkut (xylem dan floem).
Hari
keenam, kami mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari polybag dan
mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati jagung tersebut
menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Setelah diamati akar, batang,
dan daunnya, terlihat pada bagian akar terdapat jaringan pelindung (epidermis), rambut akar,
jaringan pengangkut (xylem dan floem). Pada batang terlihat jaringan pelindung
(epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis, stele, jaringan
pengangkut (xylem dan floem). Dan pada daun terlihat ada jaringan pelindung
(epidermis).
Hari
terakhir, yaitu hari ketujuh. Kami mengecek keadaan jagung, mengambil jagung
dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati
jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Setelah diamati
akar, batang, dan daunnya, terlihat pada bagian akar terdapat jaringan
pelindung (epidermis), rambut akar, jaringan pengangkut (xylem dan floem). Pada
bagian batang terlihat jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim
(korteks), endodermis, jaringan pengangkut (xylem dan floem). Dan pada daun
terlihat jaringan
pelindung (epidermis).
0 komentar:
Posting Komentar